SAMBUT TAHUN BARU HIJRIAH, STAI MAS NGUNUT TULUNGAGUNG GELAR ORASI ILMIAH REVITALISASI BUDAYA AKADEMIK PADA PERGURUAN TINGGI PESANTREN

Image Creator
PPID STAI MAS
18 Jul 2024 19:30, Diperbarui 14 Feb 2025 13:47
0 246
STAI MAS - Pada tanggal 18 Juli 2024 melengkapi rangkaian peringatan tahun baru Islam 1446 Hijriah, STAI KH. Muhammad Ali Shodiq menggelar orasi ilmiah dengan pembicara KH. Muhson, M.Sy. di ruang perpustakaan lantai III. Melalui orasi ilmiahnya, beliau yang menjabat sebagai Wakil Ketua I STAI MAS Ngunut Tulungagung serta Rais Syuriah PCNU Kabupaten Tulungagung menyampaikan topik yang sangat menarik yaitu "Revitalisasi Budaya Akademik di Perguruan Tinggi Berbasis Pesantren". Kegiatan ini didukung oleh segenap mahasiswa yang tergabung dalam dewan mahasiswa serta unit kegiatan mahasiswa lainnya di STAI MAS Ngunut Tulungagung.

Kegiatan ini dihadiri oleh pimpinan, kaprodi, kepala pusat dan unit, serta para dosen, dan  mahasiswa di lingkungan STAI MAS Ngunut Tulungagung. Kegiatan dibuka pada pukul 14.00 dan kemudian dilanjutkan dengan sambutan dari Ketua STAI MAS Ngunut Tulungagung Drs. KH. Muhammad Fathurrouf, M.Pd.I. Dalam sambutannya beliau mengungkapkan apresiasi yang besar kepada para mahasiswa yang telah melakukan inovasi dan inisiatif untuk menyelenggarakan acara di awal tahun baru hijriah ini. Harapannya para sivitas tetap kompak meski di tengah keterbatasan dan terus berkarya dengan melakukan hal-hal yang positif demi pengembangan kampus STAI MAS ke depannya.

Acara kemudian dilanjutkan dengan paparan inti orasi ilmiah dengan pembicara KH. Muhson, M.Sy. tentang penguatan serta pentingnya pengembangan budaya akademik di perguruan tinggi pesantren.
"Perguruan tinggi merupakan sarana untuk meningkatkan daya intelektualitas khususnya bagi para santri agar memiliki nilai yang lebih ketika mereka lulus kelak ... Para santri yang secara substantif mendapatkan pengetahuan memadai dari pesantren, akan menjadi lengkap ketika mereka mendapatkan legalitas dari perguruan tinggi beserta perangkat metodologis yang diajarkannya ... pada dasarnya di perguruan tinggi terdapat tiga dharma yang ditekankan yaitu pendidikan dan pengajaran, riset dan pengembangan, serta pengabdian pada masyarkat," tutur beliau.

Pada aspek pendidikan dan pengajaran, diterangkan dalam hadis riwayat Imam Bukhari bahwa setiap individu pada dasarnya akan menjadi pemimpin, baik dalam lingkup sempit maupun luas dan setiap pemimpin akan menjadi sosok teladan yang memberikan pendidikan, pengajaran, serta tuntunan bagi pribadi yang dipimpinnya. Lebih lanjut bunyi kutipan hadisnya adalah sebagai berikut.
 ... كُلُّكُمْ رَاعٍ وَكُلُّكُمْ مَسْئُولٌ عَنْ رَعِيَّتِهِ
Artinya: Setiap dari kalian adalah pemimpin dan tiap tiap pemimpin akan dimintai pertanggung jawaban. (HR. Imam Bukhari)

Mengenai riset dan pengembangan, perguruan tinggi berpijak pada aspek empirik yang dalam dalam implementasinya terbagi menjadi dua paradigma, yaitu kuantitatif dan kualitatif. Aspek empirik ini kemudian yang menjadi acuan dalam berpikir dan bertindak sehingga tidak terjebak pada asumsi-asumsi yang dapat menyesatkan. Hal ini sebagaimana dituturkan dalam surat Al Hasyr ayat 18 yang berbunyi sebagai berikut.
 يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَلْتَنظُرْ نَفْسٌ مَّا قَدَّمَتْ لِغَدٍ
Artinya: Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok ... (Al Hashr: 18)

Pada aspek pengabdian kepada masyarakat, para mahasiswa disiapkan agar kelak ketika kembali ke kampung halaman menjadi pribadi yang berdigdaya di tengah-tengah masyarakat, memiliki kesabaran, membimbing yang masih awam agar beriman dan bertakwa demi kemaslahatan agama, bangsa, dan negara. Hal ini sebagaimana dituturkan dalam surat At Taubah ayat 122 yang berbunyi sebagai berikut.
 فَلَوْلَا نَفَرَ مِنْ كُلِّ فِرْقَةٍ مِّنْهُمْ طَاۤىِٕفَةٌ لِّيَتَفَقَّهُوْا فِى الدِّيْنِ وَلِيُنْذِرُوْا قَوْمَهُمْ اِذَا رَجَعُوْٓا اِلَيْهِمْ لَعَلَّهُمْ يَحْذَرُوْنَ

Artinya: Mengapa sebagian dari setiap golongan di antara mereka tidak pergi untuk memperdalam pengetahuan agama mereka dan untuk memberi peringatan kepada kaumnya apabila mereka telah kembali, agar mereka dapat menjaga dirinya. (At Taubah: 122)

Seperti yang disampaikan pula dalam orasi tersebut, bahwa pendidikan tinggi baik dari segi dosen ataupun mahasiswa harus memiliki keseimbangan antara soft skill dan hard skill yang dimiliki. Soft skill tersebut bisa didukung dengan etika, nilai moral, dan berbudi luhur. Sedangkan hard skill bisa diwujudkan dalam bentuk kredibilitas di bidang ilmu pengetahuan. Peningkatan pada segala akses pun dianggap sangat penting untuk menyambut era revolusi industri 4.0, society 5.0, dan perkembangan lainnya. Seluruh mahasiswa bisa memulai langkah awal untuk menentukan visi dan misi yang mampu bersaing di segala bidang. Sangat tepat kiranya bagi para santri untuk mengambil studi pada perguruan tinggi untuk menunjang persaingan-persaingan tersebut.

Pada akhir orasi disampaikan bahwa STAI MAS Ngunut Tulungagung merupakan sebagai salah satu perguruann tinggi yang baru berdiri dan unggul di bidang publikasi artikel ilmiah di wilayah Jawa Timur dan Indonesia. Maka sangat tepat kiranya, jika para mahasiswa turut mengembangkan keunggulan tersebut dalam kegiatan akademik sehari-hari. Hal tersebut diharapkan mampu menjadi wadah untuk menciptakan suasana pendidikan yang lebih baik dan memiliki kompetensi untuk berdaya saing tinggi baik di masyarakat maupun dalam dunia akademik ke depannya.(red/cdn)
Tags: ,
author

PPID STAI MAS

Detail Penulis