Pada hari Senin tanggal 30 Oktober 2023, Dewan Eksukutif Mahasiswa STAI KH. Muhammad Ali Shodiq sukses selenggarakan Seminar Nasional dengan menghadirkan dua narasumber terkenal, Gus Rifqil Muslim Suyuti dan Gus Ahmad Kafabihi.
Acara seminar tersebut digelar dalam rangka memperingati Hari Santri Nasional, dengan mengusung tema yang sesuai dengan peringatan HSN 2023 yakni “Moderasi Beragama dan Wawasan Kebangsaan Generasi Milenial”. Setelah rangkaian acara pembukaan, penyampaiam materi dimulai pukul 10.00 WIB yang dipandu oleh Saudara Fathurrouf sebagai moderator.
Gus Ahmad Kafabih sebagai pemateri pertama menyampaikan, moderasi adalah bagaimana seseorang mengedepankan akal daripada ego. “Moderasi itu lawan kata ekstrem yang bermakna dominan kanan atau dominan kiri”, ujar beliau.
Kemudian menurut beliau bagaimana moderasi diterapkan sebenarnya telah dicontohkan oleh para pahlawan dalam mempertahankan Indonesia. “Moderasi merupakan bagian daripada kebangsaan itu sendiri, karena kita mempertahankan Indonesia itu harus mempunyai sikap moderasi yang baik” tambah Cak Mad, sapaan akrab beliau.
Sementara Gus Rifqil Muslim Suyuti sebagai materi kedua menambahkan bahwa seseorang pasti memiliki sifat moderasi. Jika ia menjalankan agamanya dengan benar karena semakin luas ilmu seseorang maka tidak akan akan gampang menyalahkan perbedaan orang lain.
“Seseorang yang tidak extrem tidak berlebih-lebihan, tapi bener-bener menjalankan agama dengan baik, paham karena kepahaman beragama yang baik ini akan memunculkan moderasi yang baik”, ujar Gus Rifqil.
Setelah penyampaian materi yang menarik tersebut, antusiasme hadirin tebukti dengan adanya banyak pertanyaan hingga acara tersebut dapat selesai pukul 12.30 WIB dan diakhiri dengan foto bersama. (red/fiya; rep/naja)
Acara seminar tersebut digelar dalam rangka memperingati Hari Santri Nasional, dengan mengusung tema yang sesuai dengan peringatan HSN 2023 yakni “Moderasi Beragama dan Wawasan Kebangsaan Generasi Milenial”. Setelah rangkaian acara pembukaan, penyampaiam materi dimulai pukul 10.00 WIB yang dipandu oleh Saudara Fathurrouf sebagai moderator.
Gus Ahmad Kafabih sebagai pemateri pertama menyampaikan, moderasi adalah bagaimana seseorang mengedepankan akal daripada ego. “Moderasi itu lawan kata ekstrem yang bermakna dominan kanan atau dominan kiri”, ujar beliau.
Kemudian menurut beliau bagaimana moderasi diterapkan sebenarnya telah dicontohkan oleh para pahlawan dalam mempertahankan Indonesia. “Moderasi merupakan bagian daripada kebangsaan itu sendiri, karena kita mempertahankan Indonesia itu harus mempunyai sikap moderasi yang baik” tambah Cak Mad, sapaan akrab beliau.
Sementara Gus Rifqil Muslim Suyuti sebagai materi kedua menambahkan bahwa seseorang pasti memiliki sifat moderasi. Jika ia menjalankan agamanya dengan benar karena semakin luas ilmu seseorang maka tidak akan akan gampang menyalahkan perbedaan orang lain.
“Seseorang yang tidak extrem tidak berlebih-lebihan, tapi bener-bener menjalankan agama dengan baik, paham karena kepahaman beragama yang baik ini akan memunculkan moderasi yang baik”, ujar Gus Rifqil.
Setelah penyampaian materi yang menarik tersebut, antusiasme hadirin tebukti dengan adanya banyak pertanyaan hingga acara tersebut dapat selesai pukul 12.30 WIB dan diakhiri dengan foto bersama. (red/fiya; rep/naja)
PPID STAI MAS
Detail Penulis